Tepat
1 tahun marcel tinggal dirumah pak simon. Setelah pulang kuliah marcel pun
menjalankan kegiatannya seperti hari hari biasanya yaitu mengantar galon
langganan pak simon. Hari hari itu pun dilalui dengan senang hati. Berbeda dengan
anak semata wayang pak simon sebut saja namanya Rena. Yang hanya datang kerumah
sesuka hatinya. Dengan kebiasaanya itu pak simon pun enggan menegurnya karena
sudah sering kali di peringatinya bahwa ia jangan datang larut malam.
Waktu
demi waktu pun berlalu, kebetulan Marcel sama Rena satu universitas ditambah
lagi dengan satu kelas. Marcel termasuk anak yang cukup pintar dan kreativ
dikelas. Tak jarang kawan satu kelas nya sering meminta bantuan kepada marcel
untuk mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
Bell
pun berbunyi, itu pertanda mata kuliah pun selesai untuk hari ini, ia pun
segera keluar dari kelas dan segera mengayunkan sepedanya untuk pulang kerumah.
Karena ia mengingat dirinya kos dirumah pak simon ia pun tak lupa pekerjaan
rutinitasnya tidak boleh ia lalaikan karena perjanjian diawal yang ia sepakati
bersama pak simon. Berbeda dengan kawan-kawanya satu kelasnya yang bisa
nongkrong sehabis mata kuliah habis.
Sesampai
dirumah ia pun langsung mengganti bajunya dan makan sejenak, sehabis itu ia pun
keliling mengantar galon galon langganan pak simon…karena ketekunan nya pak
simon pun merasa senang dengan melihat kegigihan marcel dalam bekerja. bahkan
pak simon pun sudah mengangap marcel sebagai anak lelakinya.
Makan
malam pun tiba, Pak Simon, Rena bahkan Marcel pun diajak satu meja dengan. Keluarga mereka.
Pak simon pun berkata kepada Marcel “Pak Simon, Marcel?” “Marcel, saya
pak”. dengan nada lembut marcel pun menjawab. Simon”besok kalok mau
pergi kuliah, bersama Rena aja naik mobil, biar cepat sampainya jadi sepedamu
itu tinggalkan aja disini, kan ngak capek capek kamunya dan ngak keringatan
sampai dikampus, Gimana?”. Mendengar hal itu marcel pun merasa senang
dengan ucapan pak simon itu. Berbeda dengan rena, ia pun tidak senang dengan ucapan
ayahnya itu, dia pun langsung seketika meninggalkan meja makan. Dan pak simon
pun menggelengkan kepalanya.
Pagi
harinya Rena pun menunggu Marcel didepan rumah, dengan wajah kesalnya ia pun
terpaksa sama pergi kekampus bersama marcel dengan mobil pribadinya itu. Marcel
yang duduk didepan pun diam saja tak sepatah kata pun ia berani ungkapkan
kepada rena. Mengingat ia tahu kalok ia tak suka kepada dirinya.
Sesampainya
di kampus ia pun langsung ditertawai
teman-teman satu kelasnya kalok yang dibawanya adalah bukan siapa siapanya
melainkan adalah suruhan antar galon air milik pribadinya. Ia pun makin kesal
dengan Marcel dan bertambah benci kepadanya. Bahkan rena pun semakin hari
semakin merajarela kelakuanya kepada marcel. Bahkan disuruhnya mengerjai tugas
yang diberikan dosen dari kampus dan lebih parahnya lagi marcel pun disangka
mengambil uang saku jajanya. Mulai dari kejadian itu marcel pun dijauhi kawan
kawannya bahkan beredar disatu kampus itu marcel di katakan sebagai pelaku
mengambil uang saku rena, karena ketiadakadaan uangnya membayar uang kuliah,
dan kesulitan mendapat uang tambahan, ia rela mengambil uang dari Anak pak
simon. Itulah berita yang tersebar di kampus. Marcel pun merasa sedih mendengar
tuduhan yang dilimpahkan rena kepadanya, kawan satu kelasnya bahkan satu
Universitas mengetahui kejadian itu, karena ketidak sukaan rena tinggal
dirumahnya. Dan ahirnya rena pun merasa senang dengan kejadinya itu kekesalan
yang selama ini dia pendam terpuaskan.
Dengan
sampainya berita ini kepada pak simon, ia pun merasa kecewa dengan kelakuan
Marcel. Tapi melihat marcel di pojokkan terus oleh rena kalok dia menyuruh
bapaknya mengusir dari rumah itu, kalok perlu ngak usah dibiayai uang kuliahnya
ia pun merasa tidak enak kepada marcel karena berkatnya usaha galonya bertambah
maju. Pak simon pun diam saja ia pun tak enak dengan marcel. Ia pun tetap
menyuruhnya tinggal dirumahnya sampai tamat kuliahnya dulu. Dan malam pun tiba, marcel yang merenung dan
semakin sedih atas kajadian yang
menimpanya. Apalagi ia mengetahui satu kampusnya tau dia sebagai pengambil uang
rena.
Sesampainya
dikampus di pagi harinya ia pun semakin dipermalukan oleh rena dan teman
sekelasnya, mendengar cacian demi cacian yang didengarnya ia pun langsung lari
dari dalam kelas dan langsung pulang kerumah. Sesampainya dirumah ia pun
menulis surat buat Pak Simon dan Rena.
Untuk pak simon…..
“terima
kasih banyak pak.
Terima kasih atas segala yang bapak
berikan kepada marcel
Mulai dari tempat tinggal, uang kuliah
Marcel bapak yang bayar
Sampai Marcel di anggap sebagai anak
bapak
Itu adalah sebuah anugerah yang sangat
luar biasa bagi marcel
Karena tanpa Pak Simon mungkin marcel
tidak bisa mengenal bangku kuliah
Tidak
bisa mengenal mana kawan mana lawan
Mugkin tidak bisa saya balas sepenuhnya
kebaik budian bapak
melihat keadaa saya Yang serba kurang…
mungkin Allah Swt lah yang bisa membalasnya
pak.
atas kebaikan bapak”
#Salam
dari Marcel…..
Kemudian
Marcel pun meletakkan surat di atas meja tv untuk pak simon, dan surat untuk
Rena pun Ia selipkan dibuku dearinya.
Mengingat
galon langganan pun sudah banyak menumpuk, pak simon menunggu kedatangan Marcel
terus..dan beberapa jam datang lah rena dan pak simon pun menanyai kemana
marcel kok tak kunjung datang jua tanya pak simon kepadanya putrinya itu. Rena
pun menjawab kalok Marcel hari ini ngak masuk kuliah hari ini. Mendengar hal
itu pak simon pun terkejut ia pun mulai merasa was-was mengingat hal kejadian
yang menimpanya beberapa waktu yang lalu. Ia pun terus menunggu didepan
rumahnya dan terus menelpon marcel.. tapi tak kunjung juga ada kabar.
Tiba
tiba putrinya rena memangil bapaknya kalok ia menemukan surat untuk pak simon.
Pak simon pun membaca surat yang ia tulis itu, pak
simon merasa sedih dan merasa bersalah kepada marcel. Tidak dengan rena ia
bahkan merasa gembira dan semakin nyaman karena tidak ada lagi yang memantau
kegiatan nya sehari hari dan mengawasi apalagi mendengar nasehat-nasehat dari
marcel.
Hari
demi hari pun di jalani Rena dengan keseharianya seperti biasanya, kumpul
bersama teman teman dengan satu kelasnya. Karena malam ia pun pamit untuk
pulang sesampainya dirumah ia pun merasa ada yang kurang baginya…tapi apa ya
pikirnya.. tapi ia pun menghiraukanya. Sesampainya di kamar ia pun teringat
lagi bahwa ia merasa ada yang kurang dan merasa sangat sepi. Biasa nya kalok
malam Marcel yang buka pintu dan marcel yang ngerjai tugas kuliahnya. Ia pun
teringat dengan hal itu, ia mulai merasa kesepian tanpa adanya marcel walaupun
dulunya ia sering memarahi, bahkan ngak suka denganya. Kemudian ia pun
mengambil buku dearinya unuk menulis kemudian ada sebuah kertas yang jatuh. Dan ternyata surat itu dari Marcel. Begitu
dia tau surat itu dari marcel ia pun membuangnya langsung ketempat sampah yang
ada di kamar tidurnya. dan tanpa sadar rena pun langsung tidur pulas sambil
memegang buku dearinya…
Pagi
harinya seperti biasanya rena pun berangkat kuliah sambil berpamitan kepada
bapaknya. Ditengah perjalanan ia pun terkena macet dilampu merah, dan tanpa
segaja ia pun melihat marcel yang sedang jualan koran dan air minum. Melihat
itu rena pun tersontak kaget. Dan suara klakson pun dari belakang bunyi
pertanda lampu hijau sudah menyala. Kemudian rena pun langsung pergi melihat
jam masuk kuliah akan beberapa menit lagi. Sesampainya dirumah dia menceritakan
kepada bapaknya kalok Marcel ada dilampu merah didekat rumahnya yang sedang
berjualan koran dan minuman aqua botol. Mendengar hal itu rena dan pak simon
kembali lewat jalan itu untuk menemui Marcel tapi tak kunjung tiba. Dan mereka
pun segera kembali kerumah karena sudah kelelelahan terutama pak simon yang
sudah menua. Berbeda dengan rena ia
bahkan penasaean dengan surat dari marcel yang ia buang waktu itu, ia
pun membongkar keranjang sampah kecilnya yang ada dikamarnya dan ia pun menemukanya.
Dan ia pun duduk diatas kasur dan perlahan membuka surat yang ditulis marcel
untuknya.
Untuk Non Rena
Mungkin saya ada salah sama non rena
Mungkin saya ada kekeliruan dalam
keseharian non rena
Tapi apa pernah non rena mengungkapkanya
kepada saya
Saya rasa tidak pernah..
Mungkin benci non tidak suka dengan
kehadiran saya dirumah ini
Mungkin telah mengusik kedamaian
keluarga non
Maka dari surat saya ini saya tuliskan
Isi hati saya kepada non Rena
Terima kasih…
Terima kasih atas melihat saya hancur
Telah terwujudnya impian non Rena
Tapi
tidak dengan hati saya non
Saya
tidak akan pernah dendam dan benci kepada non Rena
Walaupun
telah menghancurkan masa depan saya
Karena
kalok bukan tanpa non rena dan Pak simon
Mungkin
saya bukan siapa siapa.
#I love you…non rena
Dan rena pun sambil
menangis sambil membaca surat yang ditulis oleh marcel dan menyesal yang tidak
pernah suka terhadap marcel apalagi sudah menuduh nya mengambil uang sakunya.
Dan setelah selesainya dibaca surat itu, ia pun segera bergegas mencari marcel
ditempat yang pernah ia lihat dulu. Hal serupa juga tak kunjung juga berhasil.
Singkat cerita pas hari
selasa rena bersama ayahnya mau menempah surat undangan wisudanya, ia pun
melihat marcel yang sedang berjalan menuju lampu merah. Dan rena pun langsung
keluar dan mengitu kemana perginya Marcel.
Rena pun mengikuti
marcel sampai dikostnya. Rena pun mengetahui keberadaan marcel yang masuk
kekostnya. Keesokan harinya Rena penasaran dengan keberadaan Marcel ia pun
mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar kost milik marcel. Setelah mengetahui
marcel pergi menjajakan jualanya Rena pun masuk untuk mengetahui seberapa besar
kamar miliknya itu. Rena pun masuk, dan melihat keadaan tempat nya yang
beriskian 2 pasang baju dan 2 pasang
celana dan beralaskan bambu tempat tidurnya. Rena pun menangis melihat keaadaan
Marcel ia tidak sanggup melihat Marcel dalam kesusahan. Ia pun pergi dan
menceritakan kejadian itu kepada ayahnya.
Dan setelah kejadian
itu Rena dan Pak Simon pun pergi untuk
menempahkan undangan Wisuda anaknya, tertulis dalam undangan itu ada satu nama
Marcel dan ketepatan hari itu hari selasa Rena pun Kembali melihat Marcel di
lampu merah yang sedang menjajakan jualanya, Rena sambil memegang undangan
untuk marcel keluar dari mobilnya dan
memanggil suara Marcel…..dengan nada berteriak. Melihat ada rena, marcel pun
langsung lari pontang panting, tak mau lagi kehilangan jejak rena terus
mengejar marcel… dan memanggil nama marcel..tiba tiba dari kejauhan datang seorang mobil…yang mau menabrak
Rena, melihat ada suara mobil Marcel langsung berhenti. Agar Rena tidak kena
tabrak ia langsung mengejar balik rena dan mendorong/Menolak rena ke trotoar
jalan dan ahirnya Marcel yang kena tabrak .Melihat hal itu Rena pun langsung
Berteriak…Mar…cceel. Sambil memeluk Marcel yang bercucuran darah yang keluar
dari hidung dan kepalanya. Dan kemudian segera dibawa kerumah sakit..setelah
kejadian itu Pak simon ingin berniat ingin mengawinkan Anaknya Rena dan Marcel.
Singkat
cerita sepulangnya dari rumah sakit marcel pun ikut bersama pak simon dan
marcel setelah beberapa hari dirumah pak simon ia pun ikut atas wisuda
putrinya. Dan setelah itu pak simon pun merestui hubungan mereka begitu juga
dengan Marcel dan Rena menyambut baik harapan Pak simon. dan ketepatan Jumat 19
Februari 2015 mereka melangsungkan pernikahan mereka. Marcel dan Rena pun
hidup bahagia mereka memiliki 2 orang
anak 1 putra dan 1 putri yaitu, Roka dan Rika, begitu juga dengan
pak simon yang hidup bahagia yang tinggal bersama anak dan cucunya. Ia pun
menyerahkan kepada anak dan cucunya warisan yang ia punya.
TAMAT
#karya
: Pebri pratama bancin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar